Langsung ke konten utama

Postingan

Hari Ini

Anak laki-laki itu duduk termenung memikirkan nasib dunia. Dan sesaatnya aku menoleh kearah barat, dia sudah tertidur pulas diatas tanah dingin nan usang. Aku mengetahui satu hal, bahwa dia kesepian tanpa Ayah. Anak yatim yang sudah menjadi korban ketidakadilan semesta. Kini aku mengenalnya sebagai laki-laki tampan dari kampungku. Dia berhasil membuatku iba akan semua hal. Rasanya, ingin sekali mengajak ngobrol sambil menikmati hiruk pikuk kota Jakarta. Tuhan, semoga niatku untuk membuat setetes kebahagiaan padanya Engkau wujudkan. Setidaknya, aku bisa mengenal dirinya lebih dari siapapun. HAN Selasa, 19 Juli 2022 19.28
Postingan terbaru

•BERBICARA•

Tentang aku yang takut akan hubungan. Tapi, selalu berhasil jatuh cinta pada dia -si lelaki dingin- yang enggan mengajakku berbicara. Aku bahagia ketika memikirkannya, selebihnya ada rasa takut di hati. Dia bernama Kasya Athaya. Laki-laki yang ku kenal di kampus dengan wajah datarnya yang selalu menjadi topeng. Bagiku dia punya daya tarik tersendiri yang semua orang tidak tahu. -gaya bicaranya- iya, aku sangat tertarik dari dia berbicara yang seakan-akan menghanyutkan para audiens. Yang ditengah-tengahnya selalu ada aku. Dia sepertinya tidak tahu aku menulis ini. Lagi pula blogger aku kan hanya sebuah cerita-cerita tak jelas. Sudahlah, aku cukup menyukainya dari sini. Dari hati yang tak pernah ku katakan sekarang jika aku menyukai nya. ==NA== Jumat, 15 Juli 2022 19.06

Kisah Hari Ini - 20 Mei 2022

Kadang apa yang kita lihat, belum tentu frekuensi ke depannya baik.. # # Hari ini cukup lelah bertemu manusia-manusia itu lagi... Harus ramah, sopan, menawan dan berpenampilan baik_ Aku merasa kasihan pada diriku sendiri, harus berpura-pura bagaimana lagi? Tertawa layaknya kita menghargai pendapat gila mereka,, Tapi, terima kasih untuk satu teman cowokku yang tadi sudah menemani dan mengawali wawancara tersebut.. Segini aja dulu, kalau ada cerita menarik dari ku.. Pastinya akan ku sampaikan disini,, ^^

Kisah Hari Ini - 12 Mei 2022

Soreee.. Semuanyaa, Aku mau cerita, tapi, bingung ke siapa? Disini aja kali, ya.. Jadi gini,,, asikk!! Sebentarr, aku makan kentang goreng dulu temann,, Jadi awalnya gini, nggak tau kenapa tiba-tiba aku perhatiin temen sekelas ku di kampus. Kalau dilihat dari sifatnya, anaknya cukup pendiam.. Dia cowok. Iya, dia seorang cowok. Aku sedikit kagum dan suka padanya. Pertama kali aku lihat wajahnya, kayak beda aja dari yang lain.. Aku kan tipe orang yang kalau ada temen diem aja pengen ku ajak ngobrol, tapi, aku bingung mau Ngobrolin apa?? Setelah ku amati diam-diam, ternyata benerr.. Dia emang pendiam, nggak banyak interaksi sama orang.. Aku pengen banget ajak ngobrol, tapi, apalah daya? Aku sendiri aja kadang bingung mulai topiknya dari mana? Nahh,, satu hari telah usai pada kelas terakhir Digital Perpustakaan.. Dan aku nggak ngeh kalau dia udah keluar kelas duluan,, Aku baru tau ketika mataku tak sengaja menangkap punggung temen cowokku tersebut.. Dia tampak bahagia dengan Kesindiriannya...

Sejarah Indonesia

  Lima dasar negara yang diusulkan oleh Ir. Sukarno adalah sebagai berikut : 1. Kebangsaan Indonesia 2. Internasionalisme atau peri-Kemanusiaan 3. Mufakat atau demokrasi 4. Kesejahteraan sosial 5. Ke-Tuhanan Yang Maha Esa

DILAVER-12

🍒 Aver dan Lili sekarang berada di sebuah taman kota yang tak jauh dari komplek rumah Lili. Aver berjalan ke arah taman sambil membawa bungkusan kipas angin yang dia beli tadi. Dari kejauhan tampak sekumpulan anak-anak jalanan sedang berkumpul memegang sebuah buku tipis dan satu pensil di tangan mereka masing-masing. "Hai bro!" sapa Aver dengan semangat. "Hai Kak Aver," balas mereka semua menyerbu Aver dengan gembira. Aver memeluk mereka semua dengan erat. Tampak senyum di wajahnya sangat tulus. Apalagi dengan salah satu anak perempuan berkuncir dua tersebut. Aver mengelus rambut anak tersebut sambil mengucapkan sebuah kalimat yang jarang Lili dengar. "Anak manis, anak manis. Disini banyak manusia menyukai anak manis. Kak Aver menyukai anak manis seperti kamu." Aver mencubit hidung anak perempuan tersebut dengan gemas. Lili masih diam mematung memperhatikan Aver bersama anak-anak jalanan tersebut tengah bercanda ria. "Kalian udah pada makan belum?...

DILAVER-11

💌 Saat ini persimpangan lampu merah halte harmoni begitu ramai dan macet. Suara klakson saling bersahutan memenuhi area publik Harmoni Center. Ditambah suasana terik matahari yang menyengat kulit bagi para pengendara motor. Lili tetap diam tak bersuara sejak Aver mengajaknya pulang bersama. Sedangkan, Aver tengah memperhatikan wajah imut Lili dari kaca spionnya. "Neng, kipas anginnya," ucap salah satu pedagang kaki lima menawarkan kipas angin kecil berwarna pink pada Lili. "Nggak Pak, terima kasih." Lili menolaknya dengan tutur kalimat yang halus. "Satu Pak," ucap Aver memberikan selembar uang lima puluh ribu kepada pedagang tersebut. Wajah bapak tersebut sangat bahagia saat Aver membeli satu barang darinya. "Ini Kang." Aver mengambil kipas tersebut dari tangan si bapak. "Kayaknya satu nggak cukup, boleh saya beli semua Pak?" Aver menepikan motornya ke trotoar. "Kalau semuanya jadi berapa?" tanya Aver. "Alhamdulillah, ka...

DILAVER-10

🍏 "Sakit bego!" desis Aver meringis kesakitan saat Gitran membubuhi kain berisi es batu pada luka lebam di pelipis Aver. Gitran tak menanggapi ucapan Aver, Ia tetap fokus mengobati luka temannya itu. Sedangkan teman-teman Aver yang lainnya sudah berada di kelas mengambil barang-barang mereka untuk segera pulang ke rumah. "Aduh! Pelan-pelan goblog!" Aver menjitak kepala Gitran dengan keras. Gitran menghela napasnya, berhenti mengompres lebam di pelipis Aver. "Lagian lo ada-ada aja deh, pakai segala nyerang duluan ke anak baru itu." Gitran melangkah ke kamar mandi UKS untuk membuang air es yang sudah mencair. "Jadinya kayak gini kan, yang susah gue-gue juga," lanjut Gitran. "Bacot lo," balas Aver mengambil ponsel miliknya di saku celana. Dari luar ruang UKS terdengar suara anak-anak Venus sedang berjalan menuju UKS. Tujuan mereka datang ke UKS untuk menengok ketua mereka yang sedang diobati karena perkelahian tadi di kantin. "Bos, l...

DILAVER

 9. Masakan soto buatan Pak Dedi begitu harum menyeruak ke indra penciuman anak-anak Hirarki yang sedang berada di kantin. Sebuah kotak P3K berada diatas meja kantin yang sedang Lili duduki saat ini bersama Veo (anak baru pindahan Jerman). Sejak tadi, Lili masih membersihkan luka pada wajah Veo. Ia sangat berhati-hati memberikan obat merah tepat di lukanya. Walaupun tak ada reaksi dari Veo, tetap saja bagi Lili luka itu masih terasa sakit di bagian wajahnya. "Kenapa bisa berantem, sih?!" tanya Lili penasaran. "Nggak tau." Lili hanya menghela napasnya panjang. Sesaat kemudian, Pak Dedi membawa dua soto pesanan mereka berdua beserta nasi di sampingnya. "Selamat makan Neng Lili," ucap Pak Dedi sambil tersenyum ramah. "Terima kasih Pak Dedi." Lili memberikan senyum balik pada Pak Dedi. Veo dengan cepat mengambil soto miliknya, dan memakannya dengan lahap. "Geser dikit mukanya," ujar Lili memerintah. Veo mengikuti perintah Lili, Ia menoleh s...

DILAVER

8. Desiran angin menyapa pepohonan taman belakang sekolah. Lili emang paling jagonya memilih tempat healing buat dirinya sendiri. Ia baru saja menyelesaikan makan siangnya. Niatnya setelah selesai menghabiskan bekalnya adalah pergi ke perpustakaan. Tapi, salah satu teman perempuannya datang teriak memanggil namanya. "Lili! Li---lili!!" Putri menghampiri Lili dengan napas tergopoh-gopoh. "Put, ada apa sih?" tanya Lili memberikan ruang duduk untuk Putri disampingnya. "Berantem.." "Berantem apa?" "Kantin.." ucap Putri yang masih menyesuaikan napasnya. "Kantin? Maksudnya?" Lili menatap wajah Putri. "Mending lo minum dulu, terus atur napas, abis itu cerita." Lili memberikan air minum miliknya kepada Putri. Putri mengikuti perintah Lili. Ia mengambil botol minum Lili, lalu menghabiskan air milik Lili untuk diteguknya. "Li, Aver sama anak baru berantem di kantin, salah satu temen Aver udah ada yang panggil guru. Tapi, ...