5.
Suara ketikan-ketikan keyboard komputer sekolah terdengar begitu nyaring. Mereka semua fokus pada layar tugas yang diberikan guru bahasa hari ini.
Dengan earphone di telinganya, Lili begitu asik mengerjakan tugas bahasa tanpa menyadari sepasang mata memperhatikan dirinya sejak tadi.
Mata kecoklatan milik Aver terus memandangi gadis kecil itu mengerjakan tugas-tugasnya.
"Jangan diliatin terus, tugas lo masih banyak nyet," bisik Gitran.
"Iya njing," balas Aver tepat ditelinga Gitran.
"Hei! Kalian berdua ngapain bisik-bisik. Cepat kerjakan dan selesaikan tugasnya," tegur Bu Resi selaku penanggung jawab ruangan laboratorium komputer.
Seketika semuanya langsung terfokus pada dua objek bentakan dari Bu Resi.
Aver dan Gitran kini saling menunduk karena malu diliatin oleh teman-teman sekelasnya.
"Gara-gara lo nyet," bisik Aver lebih pelan.
Gitran hanya menghela napasnya panjang.
Tapi suasana kembali seperti semula saat Lili mengangkat satu tangannya memberitahu bahwa dirinya sudah selesai mengerjakan semua tugas bahasa.
Bu Resi mengizinkan Lili keluar lebih dahulu dari teman-temannya, agar tidak mengganggu teman-teman lainnya yang belum selesai mengerjakan.
"Terima kasih, saya izin keluar ya Bu."
"Iya Lili, sekalian bawa file ini ke meja saya di ruang guru, ya." Bu Resi memberikan dua file berwarna biru muda padanya.
Lili mengangguk, mengambil file tersebut.
Langkah kakinya berjalan keluar ruang laboratorium komputer.
Kedua mata Aver memperhatikan lekat-lekat punggung Lili yang semakin jauh dari pandangannya.
.
.
.
---Thank's For Reading---
°°°To Be Continue°°°
Komentar
Posting Komentar