Langsung ke konten utama

DILAVER

1.

Deru ombak pantai Kuta dipadukan dengan suara angin serta bisik pasir yang menyatu lembut di telinga para pengunjung. Juga tak lupa akan langit sore dengan gagahnya menyemburat indah di setiap pasang mata para pemuda dan pemudi yang sedang menikmati nya.

Seorang gadis kecil tengah duduk bersantai ria mendengarkan ombak, tanpa sengaja melihat kejanggalan dari ujung pantai.

Matanya menangkap seseorang yang terus menerus berjalan ke arah air pantai, belum lagi ombak yang semakin tinggi menjelang malam membuat penglihatan gadis itu tak bisa fokus pada titik objek.

"Astaga!" ucap gadis itu terkejut dan bangun dari duduknya berlari kearah seorang lelaki yang hampir tenggelam.

"Hey! Lo bego banget, sih! Kalau mau mati jangan disini bego!!" dengan kasar gadis itu menarik pinggang laki-laki tersebut.

Karena batas kedalamannya setara dengan leher gadis kecil tersebut, Ia sedikit sulit menggerakkan kakinya untuk menepi ke permukaan pantai.

Dengan sekuat tenaga, Ia menyeret laki-laki itu ikut bersama dirinya ke tepi pantai.

Sesampainya di batas garis antara daratan dengan lautan, tubuh lelaki yang Ia tolong itu di letakkan diatas pasir.

Sambil melakukan taju pedang terus menerus, mulut beo dari sang gadis membuat suasana semakin runyam.

"Lo bego!!"

"Nggak punya otak lo, ya?!"

"Bangun woi!! Jangan mati disini goblok!!"

Tak ada reaksi dari lelaki yang pingsan tersebut, akhirnya gadis itu memilih cara terakhir untuk membangunkannya.

'Cup'

.

.

.

---Thank's For Reading---

°°°To Be Continue°°°

Komentar

Postingan populer dari blog ini

DILAVER

4. Mereka berdua sama-sama tersenyum. Mengingat kejadian konyol di pantai kemarin. Pohon mangga belakang taman sekolah menjadi titik kumpul tempat tongkrongan Geng Venus. Dan saat ini hanya ada Aver dan Lili (gadis yang kemarin menolongnya di pantai). Mereka berdua mengobrol ditemani snack hasil jajanan di kantin sekolah tadi. "Jadi, lo kemarin-kemarin kemana aja?" tanya Aver menatap kedua mata Lili. "Gue nggak bisa bilang ke lo, ceritanya panjang." "Okey, no problem. Tapi, nanti lo bakal pindah lagi ke Jerman?" Lili balik menatap Aver dengan senyum di wajahnya. "Kemungkinan...," ucapnya. "Btw, tujuan lo bunuh diri kemarin karena apa?" tanya Lili tertawa. Aver malah tertawa balik mendengar pertanyaan dari gadis berambut hitam kecoklatan tersebut. "Emangnya gue kelihatan mau bundir, ya?" tanyanya balik. Lili mengerutkan keningnya dengan pertanyaan dari Aver. Lagi-lagi Aver tertawa melihat ekspresi Lili yang kebingungan namun me...

Antara Aku, Waktu & Memori

Aku teringat satu tahun lalu akan hal waktu, Berjalan beriringin bersama tangan yang berayun ditemani angin,  Suara klakson serta debu melengkapi suasana ibukota saat itu,  Hanya aku dan dia yang ada Sekarang yang kulihat,  Kulewati saat ini,  Tinggal sebuah memori yang masih tersimpan dirulung hati,  Membayangkan saat itu tawa ria,  Tanpa penganggu semesta,  Ataupun gedung yang menjulang tinggi,  Bahkan tugu monas, Serta st. Gondangdia adalah saksi memori, Yang ingin ku buang jauh ke dalam sumur tak berujung,  Jakarta, 24 Agustus 2019 F.A

DILAVER

3. Pasukan murid perempuan berseragam olahraga kuning memasuki area lapangan sekolah. Berbagai jenis wajah terlihat di sekeliling lapangan tersebut. Salah satu diantaranya anak perempuan dengan bandana di kepalanya menjadi pusat perhatian anak laki-laki yang sedang beristirahat. "Bro, siapa tuh?" tanya Gitran bernotaben wakil Geng Venus. Geng Venus adalah geng yang terkenal di Hirarki High School. Salah satunya karena para anggotanya yang tampan dan berstatus high class. Di lain hal, karena mereka mempunyai ketua geng yang keren, bijaksana dan antusias terhadap masalah-masalah sosial yang menyangkut sekolahnya. Namanya adalah Achiles Serkan Dilaver. Nama perpaduan dari dua negara hebat dengan arsitekturnya, yaitu Turki dan Yunani. Dengan resmi, geng ini dibentuk tanpa ada perselisihan antar anak-anak Hirarki. Anggotanya berjumlah 10 orang. Dua diantaranya teman masa kecil Aver, ketua Geng Venus. "Kayaknya ada anak baru bos." Aver yang sering kali dipanggil bos terse...