1.
Deru ombak pantai Kuta dipadukan dengan suara angin serta bisik pasir yang menyatu lembut di telinga para pengunjung. Juga tak lupa akan langit sore dengan gagahnya menyemburat indah di setiap pasang mata para pemuda dan pemudi yang sedang menikmati nya.
Seorang gadis kecil tengah duduk bersantai ria mendengarkan ombak, tanpa sengaja melihat kejanggalan dari ujung pantai.
Matanya menangkap seseorang yang terus menerus berjalan ke arah air pantai, belum lagi ombak yang semakin tinggi menjelang malam membuat penglihatan gadis itu tak bisa fokus pada titik objek.
"Astaga!" ucap gadis itu terkejut dan bangun dari duduknya berlari kearah seorang lelaki yang hampir tenggelam.
"Hey! Lo bego banget, sih! Kalau mau mati jangan disini bego!!" dengan kasar gadis itu menarik pinggang laki-laki tersebut.
Karena batas kedalamannya setara dengan leher gadis kecil tersebut, Ia sedikit sulit menggerakkan kakinya untuk menepi ke permukaan pantai.
Dengan sekuat tenaga, Ia menyeret laki-laki itu ikut bersama dirinya ke tepi pantai.
Sesampainya di batas garis antara daratan dengan lautan, tubuh lelaki yang Ia tolong itu di letakkan diatas pasir.
Sambil melakukan taju pedang terus menerus, mulut beo dari sang gadis membuat suasana semakin runyam.
"Lo bego!!"
"Nggak punya otak lo, ya?!"
"Bangun woi!! Jangan mati disini goblok!!"
Tak ada reaksi dari lelaki yang pingsan tersebut, akhirnya gadis itu memilih cara terakhir untuk membangunkannya.
'Cup'
.
.
.
---Thank's For Reading---
°°°To Be Continue°°°
Komentar
Posting Komentar