Langsung ke konten utama

Dia - (Pesan Terakhir)

Seperti lagu Lyodra - Pesan Terakhir, seorang laki-laki yang Ia cintai dalam diam. Bukan karena nggak mau kecewa, tapi karena laki-laki itu sudah memilih perempuan lain darinya.

Dan hari ini, atau malam ini. Bukan cerita kebahagiaan yang laki-laki itu sampaikan, melainkan rasa sedih sekaligus kecewa yang sedang dirasakannya.

Dari sebuah motor kecil miliknya, perempuan itu dengan senang hati duduk di jok belakang. Wajahnya selalu berseri dan tawanya selalu ceria. Sesekali, ada senyum terlintas dari perempuan tersebut saat melihat kaca spion motor memantulkan wajah cantik miliknya.

"Mau cerita apa malam ini?" tanya perempuan itu yang sering dipanggil Ana.

"Nggak jadi," jawab lelaki itu dingin.

Kening Ana mengkerut mendengar jawaban dari laki-laki tersebut.

"Katanya mau cerita, nggak pa-pa sih.. kalau nggak jadi cerita."

"Aku udah putus." suara dingin itu kembali menyapa telinga Ana.

Karena suasana jalan yang ramai, Ana sedikit memajukan kepalanya untuk mendengar lebih jelas apa yang dimaksud.

"Hah?!"

"Aku putus sama dia."

"Kok bisa?.."

Wajahnya sedang mencerna apa yang akan diucapkan darinya kepada lelaki tersebut.

"Perasaan kamu sering post foto dia, suka post chat randomnya kamu sama dia, terus status bionya juga masih sama-sama ada," ucap Ana dengan liar di dalam pikirannya sendiri.

"Kamu baru tau kan Na."

"Iya, maaf yaa. Jujur aku emang nggak tau, dan ya, beberapa hari ini tugas kuliahku banyak banget."

Memberitahukan tentang tugas kuliah,  sebenarnya bukan hal penting yang harus disampaikan kepada lelaki tersebut.

Dengan berani, Ana kembali bertanya.

"Kamu kan kemarin ke Cirebon. Harusnya kan baik-baik aja, nggak ada masalah. Terus ketemu sama Papahnya pula. Itu gimana?"

"Biasa aja, aku juga kesananya mendadak nggak kasih tau dianya dulu."

Mulut Ana membentuk O setelah mendengar jawabannya.

"Terus dari kamunya sekarang mau gimana?" tanya Ana mempererat pegangannya ke baju milik laki-laki didepannya.

"Nggak tau."

...

...

...

To Be Continue

Komentar

Postingan populer dari blog ini

DILAVER

4. Mereka berdua sama-sama tersenyum. Mengingat kejadian konyol di pantai kemarin. Pohon mangga belakang taman sekolah menjadi titik kumpul tempat tongkrongan Geng Venus. Dan saat ini hanya ada Aver dan Lili (gadis yang kemarin menolongnya di pantai). Mereka berdua mengobrol ditemani snack hasil jajanan di kantin sekolah tadi. "Jadi, lo kemarin-kemarin kemana aja?" tanya Aver menatap kedua mata Lili. "Gue nggak bisa bilang ke lo, ceritanya panjang." "Okey, no problem. Tapi, nanti lo bakal pindah lagi ke Jerman?" Lili balik menatap Aver dengan senyum di wajahnya. "Kemungkinan...," ucapnya. "Btw, tujuan lo bunuh diri kemarin karena apa?" tanya Lili tertawa. Aver malah tertawa balik mendengar pertanyaan dari gadis berambut hitam kecoklatan tersebut. "Emangnya gue kelihatan mau bundir, ya?" tanyanya balik. Lili mengerutkan keningnya dengan pertanyaan dari Aver. Lagi-lagi Aver tertawa melihat ekspresi Lili yang kebingungan namun me...

Antara Aku, Waktu & Memori

Aku teringat satu tahun lalu akan hal waktu, Berjalan beriringin bersama tangan yang berayun ditemani angin,  Suara klakson serta debu melengkapi suasana ibukota saat itu,  Hanya aku dan dia yang ada Sekarang yang kulihat,  Kulewati saat ini,  Tinggal sebuah memori yang masih tersimpan dirulung hati,  Membayangkan saat itu tawa ria,  Tanpa penganggu semesta,  Ataupun gedung yang menjulang tinggi,  Bahkan tugu monas, Serta st. Gondangdia adalah saksi memori, Yang ingin ku buang jauh ke dalam sumur tak berujung,  Jakarta, 24 Agustus 2019 F.A

DILAVER

3. Pasukan murid perempuan berseragam olahraga kuning memasuki area lapangan sekolah. Berbagai jenis wajah terlihat di sekeliling lapangan tersebut. Salah satu diantaranya anak perempuan dengan bandana di kepalanya menjadi pusat perhatian anak laki-laki yang sedang beristirahat. "Bro, siapa tuh?" tanya Gitran bernotaben wakil Geng Venus. Geng Venus adalah geng yang terkenal di Hirarki High School. Salah satunya karena para anggotanya yang tampan dan berstatus high class. Di lain hal, karena mereka mempunyai ketua geng yang keren, bijaksana dan antusias terhadap masalah-masalah sosial yang menyangkut sekolahnya. Namanya adalah Achiles Serkan Dilaver. Nama perpaduan dari dua negara hebat dengan arsitekturnya, yaitu Turki dan Yunani. Dengan resmi, geng ini dibentuk tanpa ada perselisihan antar anak-anak Hirarki. Anggotanya berjumlah 10 orang. Dua diantaranya teman masa kecil Aver, ketua Geng Venus. "Kayaknya ada anak baru bos." Aver yang sering kali dipanggil bos terse...